Senin, April 24, 2006

soerabaia for sale...........



Awal Oktober 2005 saya mendapat kesempatan mengujungi Bangkok untuk yang kedua kalinya…..free for all…atas udangan ACHR (Asian Coalition for Housing Rights) dalam rangka peringatan Habitat Day.
Oleh panitia, delegasi dari Surabaya dapat jatah 2 orang…..so saya mesti cari temen. Jangan bayangin temen yang akan menyertai saya adalah seorang cewek seksi yang dengan senang hati bersedia saya ajak maen pasir & sunbathing di Pattaya, ato menikmati malam liar di Pat Pong.
Jangan bayangin pula dia adalah seorang tokoh LSM yang siap berteriak lantang, mengatasnamakan rakyat berjuang untuk bla…bla…bla…...
Dia hanya seorang ibu rumah tangga yang tinggal di sebuah kampung di tengah kota Surabaya yang gak pernah sejuk. Makin panas lagi karena dia tinggal di kampung dekat Dolly, the hottest entertainment place in Surabaya.
Tentu ada alasannya kenapa dia yang direkomendasikan menemani saya untuk bicara pada acara bertaraf internasional ini. Pertama, dia adalah ketua koperasi di kampung setempat yang telah berhasil menggerakkan warganya untuk menata lingkungan kampungnya menjadi ciamik soro…..wonderfull
Kedua, dia adalah profil wanita sesungguhnya dari sebuah komunitas kota yang sering terpinggirkan (sori kali ini agak serius) oleh pembangunan kota yang sangat tidak berpihak bagi masyarakat miskin, namun tetap survive dan mandiri (tuh kan…serius banget).
Dia mewakili warga kota yang tinggal di kampung padat, yang telah membuktikan kepada dunia bahwa prestasi sebuah kota tidak diukur dari banyaknya gedung tinggi yang telah dibangun, atau banyaknya mall yang telah ditancapkan.
Agaknya, yang telah membawa nama Surabaya dalam kancah prestasi dunia bukanlah karya arsitektur yang sophisticated…..karena di luar sana ada yang jauh melebihinya …….bejibun banyaknya.
Tapi bagaimana Surabaya secara konsisten maintain kampung di tengah kota……tidak banyak kota yang bisa menandinginnya…..even Jakarta.
Itulah sebabnya saya sendiri memilih tinggal di kampung…..bukan di real estate…..karena belum mampu beli (ngaco banget gitu loh…gak ada hubungannya kan).
So…….mari kita jual kampung soerabaia…….menuju pentas prestasi yang mendunia.

enjoy your peepee(s).....


Pipi(s) di tempat umum bisa menjadi urusan yang sangat menjengkelkan bagi sebagian orang. Hampir seluruh toilet di tempat umum di tanah air ini kondisinya sangat tidak nyaman bagi sebagian besar orang, terutama bagi mereka yang telah menjadikan kebersihan toilet sebagai gaya hidup.
Meski urusan ritualnya rata-rata cuman gak lebih dari 5 menit......tapi jika kondisinya tidak nyaman bisa membuat mulas perut.
Jika kita berada di bandara Soekarno-Hatta Jakarta, dan kebetulan punya duit lebih ...........cobalah masuk ke salah satu Executive Lounge di Terminal 2 (Garuda).
Meski sedang tidak merasa kebelet.....cobalah pergi ke toilet yang ada di dalamnya. Saya menyarankan anda masuk ke toilet pria....karena saya belum pernah masuk ke toilet wanitanya.
Anda akan melihat sederetan urinoir dan wastafel yang dipasang menghadap kaca seluas dinding. Dari dalam toilet itu anda akan melihat kesibukan bandara terbesar di Indonesia ini.
Di dinding kaca yang luas itu.......dilapisi sticker motif kaca es (doff) setinggi kurang lebih 120 cm dari atas lantai.
Sekarang bukalah resleting celana anda.....dan tunaikan panggilan alam itu.......dijamin anda gak bakal liat ke bawah......bukan karena sudah bosan liat punya anda sendiri......tapi ada yang lebih menarik untuk dilihat. Didepan anda tampak suasana lalu lalang kendaraan internal bandara yang bermacam-macam bentuknya. Tapi jangan berharap anda akan melihat wanita cantik lewat di depan anda...karena anda berada di lantai 2......
Anda akan sejenak melupakan gimana rasanya air hangat keluar dari tubuh......karena anda akan lebih menikmati scene saat pesawat take off and landing....atau saaat pesawat embarkasi dan debarkasi.
Bahkan tidak mungkin anda akan lupa kalo airnya sudah habis terkuras...bahkan gak sempat menggelinjang.......
Ternyata....urusan toilet dapat dibuat sangat menyenangkan....dengan sentuhan teknik yang sederhana menghasilkan citarasa arsitektur yang menakjubkan.
Yang masih menjadi pertanyaan buat saya.........gimana ya dengan toilet wanitanya?
Apa sambil duduk juga bisa nikmatin pesawat?
Suatu saat saya harus mencobanya...lho?
Atau ada yang mau cerita di situs ini.......daripada saya digebukin satpam bandara?

Minggu, April 23, 2006

welcome


selamat datang di rumah saya.....
silakan masuk........
diminum dulu tehnya........